Header Ads

"TELKOM PERKENALKAN INOVASI TELEVISI BERBASIS INTERNET"

Bandung, 8 Januari 2006 – PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( Telkom) berhasil melakukan uji coba laboratorium ( lab trial) di bidang pengembangan televise berbasis teknologi Internet Protocol (IP-TV). Inovasi ini membuktikan bahwa jaringan berbasis IP memiliki kemampuan dan fleksibilitas yang sangat tinggi dalam menyajikan berbagai layanan komunikasi terpadu yang tidak bisa di dapat melalui jaringan konvensional.
                Dalam uji coba laboratorium yang dilakukan oleh Research and development Center (RDC) Telkom di Bandung, ditampilkan bagaimana sebuah televise berbasis IP bisa menyajikan aneka layanan siaran televisi. Selain kombinasi layanan yang sangat beragam, televise berbasis network IP juga mampu menyajikan layanan interaktif. Vice President Public and Marketing Communication Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa IP-TV yang dikembangkan Telkom akan memanjakan penontonnya dengan program-program TV interaktif (olahraga, berita, film, dll) serta ragam sajian hiburan lainnya (music, game, iklan) melalui jaringan broadband IP yang aman dan terkelola dengan baik. Ragam layanan yang dinikmati dari IP-TV meliputi: electronic program guide, broadcast/live TV, pay per view, personal video recording, pauseTV, video on demand, music on demand(walled garden), gaming, interactive advertisement, dan t-commerce(deskripsi layanan terlampir). Tentu saja, browsing ke situs-situs Internet juga bisa dilakukan melalui IP-TV.
                Kita tahu bahwa trend teknologi dan layanan telekomunikasi ke depan akan banyak didominasi oleh pemanfaatan network IP karena kemampuan konvergensinya yang tinggi serta investasinya yag jauh lebih efisien disbanding jaringan konvensional,”Ujar Awaluddin”. Uji laboratorium layanan IP-TV, demikian Awaluddin, adalah salah satu inovasi yang layak mendapat perhatian  manajemen Telkom sekaligus perlu diperkenalkan kepada public untuk mendapatkan respon bagi pengembangan selanjutnya, meski untuk peluncuran serta komersial tentunya perlu kajian lebih mendalam.
Sumber: www.telkom.co.id, 2005

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.