"MERINTIS SISTEM INFORMASI MATAHARI"
Sejak 1995, Observatorium Matahari Watukosek, LAPAN, telah
memanfaatkan teknologi Interrnet untuk memberikan layanan informasi mengenai
aktivitas matahari kepada masyarakat dunia. Peristiwa Gerhana Matahari Total
(GMT) pada tanggal 11 juni 1993, telah mengilhami pendirian Observatorium
Matahari Watukosek. Selanjutnya, berdasarkan kesepakatan LAPAN (Ir. J. Soegijo,
Sebagai kepala pusat RiaetDirgantara, waktu itu) dengan divisi Matahari
National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ), yang diwakili oleh Prof.
Eijiro Hiei, dibangunlah suatu Observatorium Matahari bertaraf Internasional.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan survey, maka ditetapkan Watukosek,
Pasuruan, sebagai tempat observatorium Matahari.
Salah
satu indicator aktivitas matahari adalah pemunculan bintik matahari (sunspot).
Bintik tersebut tampak lebih hitam dibanddingkan fotosfer sekitarnya karena
temperaturnya lebih rendah. Dengan memantau bintik ini setiap hari, dapat
diketahui apakah tingkat aktivitas matahari meningkat, menurun atau relative
stabil. Teleskop optic Watukosek dirancang untuk mengambil citra matahari, baik
menggunakan film sebagai detector ataupun sketsa secara manual. Setelah seluruh
parameter pengamatan ditentukan, data dimasukkan ke basis data teks (ASCII)
dengan format tertentu. Data tersebut kemudian ditampilkan dalam koordinat heliografis
di layar monitor. Tahun 1991, observatorium Matahari Watukosek berhasil
mendapatkan sertifikasi dari SIDC. Dengan demikian, kualitas data matahari
Watukosek sudah diakui secara internasional.
Agar
informasi mudah diakses oleh masyarakat luas, suatu program converter dibuat
untuk membaca basis data dan menghasilkan suatu table aktivitas matahari dalam
format file Hyper-Text Marrkup Language (HTML). Kemudian, file ini di upload ke
web server dengan alamat (http://sby.centrin.net.id/~bsetia/).
Bagi masyarakat yang ingin mengakses data Matahari Watukosek, pada halaman
depan diminta mengisikan password, yaitu ‘discovery’, dan menekan tombol ‘ GO’.
Maka, akan ditampilkan menu pilihan pada halaman berikutnya. Pengguna diminta
memilih tipe data matahari, yaitu ‘ sunspot’, bulan dan tahun dari pull-down
menu, lalu menekan tombol ‘ search’. Informasi aktivitas matahari ditampilkan
di bawah menu, pada halaman yang sama.
Sumber: Pikiran Rakya, 25 Maret 2004
Tidak ada komentar: